Senin, 12 Juli 2010

TSUNAMI

TSUNAMI ADALAH RENCONG
ADALAH DIDONG
ADALAH RANDAI
Harris Cinnamon


Tsunami adalah rencong
adalah pusaka yang dikramatkan
di atas ranah Darussalam kita.
Pusaka yang jarang dirempah bunga
yang langka disintuh doa
akan murka…

Tsunami adalah rencong
yang oleh kita diasah tajam
namun lupa disarungkan,
merobek dan menikam
jantung kita sendiri…

Tsunami adalah didong
adalah dendang kemuliaan
di atas bumi Banda,
namun jarang disenandungkan…
maka gempalah didong-nya…
nyanyian yang menyayat sukma…

Tsunami adalah randai
adalah tarian mengurai damai
di tanah serambi Mekkah…
tapi tubuh-tubuh dan tangan-tangan kita
terlalu kaku untuk menarikannya…
maka badai yang menggoyangkannya…

Tsunami telah meluhluh-lantakkan kita
Tsunami mendukakan luka kita
Tsunami mengubur jiwa-jiwa kita…

Kita patut menangis
Kita patut bersedih
Tapi kita tak boleh berhenti berdoa…

Kalau kita harus marah…
marahlah pada dosa kita
Jangan marah pada Tuhan!
Kalau kita harus benci…
bencilah pada nista kita
Jangan benci pada alam!

Bencana ini terjadi karena tidak pernah dikafani
dengan ketawadhuan dan keimanan kita…
Badan kita hidup, tapi jiwa kita telah lama mati
yang seharusnya sudah pula dimakamkan
tanpa batu nisan di atasnya...


27 Desember 2004
Jakarta



Jl. Albaidho Gg. Sadar I No. 22
Lubang Buaya - Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar